Hari/Tgl
: Kamis, 20 Maret 2015
10.40
– 14.00 : Tarakan – Nunukan, menyeberang pulau dengan speedboat selama kurang
lebih 3 jam perjalanan laut.
14.
15 : Hotel Laura
14.15
– 16.30 istirahat
16.30
– 18.00 survai hotel, jjs
18.00
– 19.00 shalat magrib di masjid raya. Jamaah lumayan ramai (Jamaah laki-laki
sebanyak 4 shaf terdiri dari orang tua, setengah tua dan anak-anak. Jamaah
perempuan sebanyak 1/2 shaf. Selesai shalat Jamaah dilanjutkan dengan Tadarus
membaca surat yasin.
Hari/tgl
: Jumat, 21 maret 2014
07.30
– 08.00 Dijemput oleh bapak kankemenag (H.M. Shaberah, S.Ag. MM) menuju kantor
kementrian Agama Nunukan. Di tengah perjalanan terlihat antrian panjang
kendaraan yang akan mengisi bahan bakar di 2 SPBU yang berseberangan. Menurut
Bapak H.M. Shaberah antrian panjang di SPBU merupakan hal yang biasa terjadi di
nunukan. Pembelian bahan bakar setiap kendaraan roda 4 dibatasi maksimal 10
liter/harinya.
09.00
– 15.00 Kantor Kemenag Nunukan
Ruangan kasi hajj dan umrah tidak terlalu luas, kira-kira 4
x 4 m2, di sebelah Kanan pintu masuk terletak meja pak kasi Dengan 1 kursi tamu
di depannya, di sebelah Kiri pintu masuk terdapat 1 meja staf dan 1 kursi tamu
di depannya. Agak kedalam tempat operator siskohaj, computer, dan lemari tempat
penyimpanan berkas arsip dan lain-lain.
Di depan pintu masuk ruang terbuka dibuat sekat untuk
locket/ meja pendaftaran haji dengan 2 kursi pelayanan, dan 2 kursi pendaftar
di depannya, juga Papan informasi haji.
Wawancara
dengan Kasi. URAIS HAJI & UMRAH (Drs. Syarifuddin)
A. Prosedur
& Persyaratan Pelayanan (IPD 1,2)
Tanya :
Bagaimana prosedur pelayanan haji & umrah di Kab. Nunukan ini?
Jawab :
Untuk prosedur pelayanan haji & umrah sama dengan di daerah-daerah lain
di Indonesia, sesuai dengan peraturan pemerintah, sebagai berikut:
1. Sebelum
mendaftar ke kankemenag calon jamaah harus membuka rekening haji di bank-bank
yang telah ditunjuk pemerintah dengan dana setoran awal sebesar Rp. 25 juta
2. Jamaah
mendaftar ke kankemenag dengan membawa persyaratan sbb:
- KTP
- KK
- Surat
keterangan sehat dari puskesmas
- Fotocopy
ijazah/akte lahir/akte nikah
- Pas
foto ukuran 3 x 4 sebanyak 36 lembar
- Fotocopy
buku rekening
3. Entri
Data, foto dan scan sidik 10 jari
4. Calon
jamaah mendapatkan SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji)
5. Calon
Jemaah haji kembali ke bank dengan membawa SPPH, Bank menyetor dana pendaftaran
haji ke rekening Haji kemenag RI.
6. Calon
Jemaah haji kembali ke kankemenag dan mendapatkan daftar tunggu.
B. Petugas
Pelayanan (IPD 3 – 9)
Tanya
: Berapa orang pegawai yang melayani pendaftaran haji?
Jawab
: Petugas terdiri dari 2 orang staf dan saya sendiri (kasi haji &
umrah). Di meja pendaftaran, 1 petugas (PNS), dan 1 petugas operator
Siskohaj (karyawan honorer).
Tanya
: Jam berapa pelayanan dimulai, dan ditutup?
Jawab
: Pelayanan dimulai dari jam 08.00 – 16.00 (senin-kamis) 08.00 – 16.30 (jumat).
Dua petugas ini standbay setiap jam kerja di meja pendaftaran.
Tanya
: Apabila salah seorang berhalangan hadir, atau seluruh petugas haji tidak
hadir bagaimana? Apakah calon jamaah diminta untuk menunggu atau diminta dating
lagi besok harinya?
Jawab
: Oh, tidak. Pegawai lain di kankemenag ini dapat menggantikan.
Tanya
: Bagaimana mengenai kecepatan pelayanan?
Jawab
: Kecepatan pelayanan tergantung dengan jaringan internet. Selagi jaringan
bagus, pelayanan dapat terlaksana dengan cepat (kurang lebih 15 – 20 menit)
tergantung lamanya calon jamaah mengisi formulir pendaftaran dan dilanjutkan
dengan input data, foto dan pengambilan sidik jari.
Tanya
: Berapa biaya pendaftaran haji?
Jawab
: Semua pelayanan tidak dikenakan biaya.
Tanya
: Berapa kuota untuk kabupaten Nunukan ?
Jawab
: 107 jamaah/tahun
Tanya
: Berapa calon jamaah haji yang telah mendaftar tahun 2014 ini?
Jawab
: Bulan Januari telah terdaftar sebanyak 43 orang, bulan februari 26 orang,
bulan maret sampai tgl 20 sebanyak 14 orang. Sedangkan sebagai bahan
perbandingan, tahun 2013 yang telah mendaftar sebanyak 432 orang. Mendaftar
tahun ini, daftar tunggu kira-kira 14 tahun.
Tanya
: Mengenai manasik haji, apakah kankemenag menyelenggarakan?
Jawab
: Manasik haji dilaksanakan oleh kankemenag 3 x sebelum keberangkatan jamaah,
di KUA melaksanakan 7 x, dan kankemenag bekerjasama dengan Pemda (Kesra) selama
3 hari.
Tanya
: Apakah semua kegiatan manasik haji, calon jamaah dikenakan biaya?
Jawab
: Tidak sama sekali. Jamaah tidak dibebankan biaya apapun selama kegiatan
manasik dilakukan. Jamaah hanya membayar ketika cek up kesehatan di RSUD
sebesar Rp. 500.000 sebelum keberangkatan ke Tanah suci. Selain itu untuk
jamaah yang berada diluar nunukan (sebatik dan krayan) menanggung biaya
transportasi yang lumayan besar, karena untuk mendaftar haji ke kankemenag dan
kegiatan manasik harus menggunakan speed boat.
Tanya
: Dalam pelayanan haji, kendala apa yang sering dihadapi?
Jawab
: Secara umum, Pelayanan Alhamdulillah lancar, tidak ada kendala. Hanya masalah
jaringan internet yang menjadi kendala. Kadang sampai 3 hari jaringan baru bisa
diakses.
Tanya
: Kalau jaringan sedang buruk, apa yang dilakukan pihak kankemenag? Sedangkan
untuk calon jamaah, masalah transportasi.
Jawab
: Terpaksa kita suruh calon jamaah pulang, nanti setelah jaringan bagus kita
telp mereka untuk kembali kesini untuk mendapatkan nomor antrian kuota.
Tanya
: Apa harapan bapak ke Pusat untuk masalah haji ini?
Jawab
: Kita berharap ada subsidi untuk transportasi bagi jamaah disini. Kasihan
calon jamaah haji banyak mengeluarkan ongkos karena jauh dan harus menggunakan
speed boat. Begitu pula untuk kuota haji kabupaten nunukan ditambah karena
minat masyarakat muslim untuk pergi haji sangat tinggi.
Gambar 1. Ruang Kasi Haji & Umrah
Gambar 1. Meja Pendaftaran Haji
Gambar 2. Calon Jamaah haji sedang mendaftar (diperagakan
oleh staf)
Gambar 3. Pengambilan foto
Gambar 4. Petugas Siskohaj sedang mengambil foto calon
jamaah
Gambar 5. Papan informasi Haji
Sabtu,
22 Maret 2014 (Nunukan – Tawaw Malaysia)
Memasuki Pelabuhan penyeberangan Nunukan – Tawaw, banyak
dijumpai money changer berjalan yaitu orang-orang yang menawarkan jasa
penukaran uang dari rupiah (Rp) ke ringgit (RM) atau sebaliknya. Saat
penukaran, harga Kurs 1 RM = Rp. 3460
Perlu waktu kira-kira 45 menit – 1 jam perjalanan dari
nunukan menuju Tawaw Malaysia dengan menggunakan Speed boat. Speet bout yang
kita tumpangi lumayan besar, bisa menampung sekitar 100 orang. Sambil menunggu
speet boat penuh penumpang, di dalamnya banyak pedagang berlalu lalang
menjajakan berbagai macam dagangan, mulai dari makanan minuman, pakaian, kartu
selular. Dibangku terdepan terlihat seorang ibu yang dikelilingi 3 orang laki-laki.
Nada bicaranya terdengar agak keras diantara mereka, rupanya si ibu merasa
tertipu oleh 3 orang laki-laki tersebut yang ternyata adalah calo yang
menawarkan jasa agar mudah melewati pemeriksaan imigrasi Indonesia. Si ibu
diminta uang jasa melebihi dari yang diperjanjikan di awal. Lama mereka
berdebat setelah akhirnya si ibu memberikan sejumlah uang yang mereka minta, 3
orang laki-laki tersebut pergi meninggalkan si ibu.
Setelah speed boat penuh, petugas mengumumkan kepada para
pedagang untuk segera keluar karena kapal akan berangkat. “Kapal akan
berangkat, kepada seluruh pedagang, baik pedagang barang maupun pedagang hati
diharap segera keluar”. Kira-kira seperti itu teriakan petugas yang di
ulang 2 kali.
Mendekati Tawaw, kapal mulai mengurangi kecepatan,
penumpang mulai bergerak mendekati pintu keluar. Begitu kapal berhenti merapat,
penumpang berdesakan keluar dan bergegas menuju pintu gerbang pemeriksaan
imigrasi Malaysia. Tidak seperti di imigrasi yang berada di Nunukan, loket
pemeriksaan paspor selalu terbuka sehingga tidak menimbulkan antrean panjang,
di imigrasi Tawaw, pintu pagar ditutup sampai penumpang yang turun dari kapal
tadi antre panjang berdesakan. Kemudian pagar dibuka dan petugas penjaga pagar
berteriak : “Malaysia…! Malaysia..! masuk… Beri jalan untuk
Malaysia..! Penumpang Malaysia yang berada di belakang maju, sementara
penumpang Indonesia yang berada diantrian depan harus memberi jalan. Kalau
tidak, petugas akan berteriak-teriak dengan wajah marah. Petugas terus
memanggil penumpang Malaysia sampai tidak ada lagi yang tersisa, loket
dibiarkan kosong sampai penumpang Malaysia benar-benar selesai terlayani.
Setelah itu petugas berteriak memanggil penumpang PP untuk masuk pemeriksaan
semacam passport khusus bagi pekerja/pegawai yang tinggal di Nunukan dan
berkantor di Malaysia. Setelah itu, ibu hamil, yang membawa bayi dan anak-anak.
Setelah itu baru penumpang umumnya masuk. Lamanya antri bisa mencapai 2 jam
atau lebih. Loket pemeriksaan imigrasi 2 – 3 buah.
Peristiwa di imigrasi pemeriksaan masuk Tawaw terulang
kembali ketika akan keluar Tawaw di pintu gerbang imigrasi. Pintu gerbang
tertutup sampai terlihat antrian panjang, pintu dibuka sedikit untuk memberi
masuk warga Malaysia yang hendak menuju Nunukan Indonesia sambil teriak : “Malaysia…!
Malaysia..! Masuk… Beri jalan Malaysia…! Setelah Malaysia masuk, pintu
ditutup kembali. Beberapa menit kemudian, pintu dibuka kembali : “Malaysia..!
masih ada Malaysia..? begitu seterusnya.. Sempat ibu Wahidah (salah seorang
tim peneliti) protes agar tidak diskriminatif terhadap warga Indonesia, tapi
petugas tidak peduli.
Minggu,
23 Maret 2014
07.00 – 09.30 Mengikuti gerak jalan di mulai dari Halaman
GOR Nunukan berjalan sekitar 2 km dan berbalik menuju GOR kembali. Gerak jalan
dalam rangka Hari Jadi Ibu-ibu PKK Kabupaten Nunukan. Gerak jalan diikuti
ribuan warga Nunukan. Menurut salah satu panitia, kupon doorprize disiapkan
sebanyak 6000 lembar. Dalam acara tersebut juga digelar bazar yang menjual
aneka makanan dan kerajinan, hiburan, dan puluhan hadiah doorprize
barang-barang elektonic dan 8 buah sepeda motor. Hadir dalam acara tersebut,
Bupati Nunukan H. Basri dan Istri, anggota DPRD, diantaranya Luther Kombong
(PDIP), pejabat beserta karyawan dinas, pegawai diberbagai kementrian yang ada
di Nunukan, disamping warga masyarakat.
Senin, 24 Maret 2014 (Nunukan – Sebatik – Tapal Batas NKRI
Malaysia)
07.30 – 08.15 Perjalanan dari hotel menuju pelabuhan sei
Jepun untuk menyeberang ke sebatik. Di pelabuhan Sei Jepun tampak beberapa
orang berpakaian seragam hijau Linmas yang sedang menunggu kapal kecil/perahu
kecil mesin yang bermuatan antara 5 – 8 penumpang. Mereka adalah para pegawai
yang tinggal di Nunukan dan berkantor di sebatik.
08.30 – 08.50 Menyeberang dengan speed boat dengan
gelombang ombak yang lumayan besar.
08.50 – 10.00 Perjalanan menuju kota sebatik timur.
Turun
dari speed boat, naik ke dermaga, terlihat rumah-rumah panggung terbuat dari
papan, di depan rumah tampak rumput laut dan udang yang sedang dijemur.
Beberapa km dari dermaga, rumah penduduk yang tidak terlalu rapat dan
seterusnya tampak kebun kelapa sawit. Jalan tidak terlalu lebar, cukup 2 jalur
mobil dengan jalan aspal dan banyak yang rusak. Perjalanan menanjak, menurun
dan sedikit berliku. Kiri kanan jalan rumah asli berbentuk panggung masih
banyak terlihat, disamping rumah-rumah tembok. Kebun kelapa juga banyak
terlihat disisi kanan dan kiri jalan. Tanah di sebatik terlihat lebih sedikit
subur dibanding dengan tanah di Nunukan. Menurut informasi pak sopir yang
mengantar kami, sudah kira-kira 4 bulan tidak turun hujan. Alhamdulillah,
selama kami di Nunukan hujan sudah 3 kali. Hari kamis malam (20
maret), Jumat sore (21 maret), dan senin malam (23 maret).
Melintas
jalan menuju Kota sebatik (sebatik induk) mobil yang membawa kaki sempat di
stop TNI penjaga perbatasan. Pak sopir menepi sambil membuka kaca jendela.
Begitu melihat salah seorang diantara kami memakai Baju dinas hijau linmas,
mereka mempersilahkan kami melanjutkan perjalanan.
Memasuki kota sebatik,
jalan semakin luas (masing-masing 2 jalur). Terdapat 3 hotel, supermarket yang
menjual bermacam-macam perlengkapan rumah tangga, Bank BNI, ATM BRI, kompleks
pertokoan. Menurut informasi pak sopir (Rustam) 1 hotel yang kita menginap
(Hotel Queen, 4 lantai, terdapat family karaoke), supermarket, gedung Bank BNI
dan kompleks pertokoan adalah milik pengusaha asal Bugis (H. Herman Baco, SE)
dan istrinya asal Kebalen Surabaya. Nama supermarket di ambil dari nama asal
daerah istrinya (Kebalen Supermarket).
10.30 – 12.00 Menemui
Ketua MUI Bapak Suniman Latasi, BA di Yayasan Islam Indonesia Pulau Sebatik
(YIIPS)
Gambar gedung sekolah
MTs YIIPS
Gambar gedung MA YIIPS
Gambar gedung masjid
YIIPS yang belum selesai
15.00-16.30 Melihat patok batas NKRI – Malaysia
Jarak dari pusat Kota sebatik induk ke patok 1
batas NKRI tidak terlalu jauh, sekitar 10 - 15 menit perjalanan mengendarai
mobil.
Gambar Patok asli Batas
wilayah NKRI – Malaysia
Gambar Patok Batas
wilayah NKRI-Malaysia yang diperbaharui
Gambar Perbatasan
NKRI-Malaysia
(sebelah kiri
wilayah Malaysia, sebelah kanan wilayah Indonesia)
Selasa, 25 Maret 2014 (KUA Sebatik)
KUA Sebatik Timur terletak kira-kira 500 m masuk
ke dalam dari jalan raya. Alamat tepatnya Jl. Gembira Rt 13 Dusun Rawa Indah
Desa Bukit Aru Indah Kecamatan Sebatik Timur. Sesuai dengan nama alamatnya,
kantor KUA memang berada di tengah rawa. Kalau hujan, jalan di depan KUA becek
berlumpur tanah liat. Bangunannya tidak terlalu besar kira-kira 5 x 7 m2.
Terdiri dari Ruang kepala KUA, loket pendaftaran (secretariat, ruang bendahara
merangkap ruang BP4, dan ruang staf yang sekaligus digunakan untuk pelaksanaan
akad nikah apabila dilaksanakan di kantor. Ruang untuk pelaksanaan akad nikah
hanya dibatasi menggunakan gorden. Apabila tidak digunakan untuk akad nikah,
ruangan dibiarkan terbuka untuk staf.
Gambar Kantor Urusan
Agama Sebatik Timur tampak dari depan
Focus Group Discussion (FGD), kamis, 27/03/2014
FGD sessi 1 (09.00 – 11.30)
Discuss dibuat menjadi 2 kelompok, kelompok
pertama terdiri Dari pejabat terkait yaitu
1. Kepala
kankemenag, H.M. shaberah, S.Ag. MM
2. Kepala
imigrasi, I. Gunawan KS
3. Kepala
dinas kependudukan dan pencatatan sipil,
4. Kasi
Haji dan Umrah, Drs. Syarifuddin
5. Penyuluh
Agama kankemenag
6. Bimas
Islam
7. Kesbangpol
Dari 7 yang di undang tersebut, hadir Kepala
imigrasi bapak Gunawan KS didampingi Kepala bagian dokumentasi bapak Rudi,
mewakili dinas kependudukan, ibu Firaeni (kabid kependudukan), Kepala
kankemenag, kasi Haji dan umrah, penyuluh Agama kemenag bapak Zaim Fathoni.
Sedangkan berhalangan hadir Kesbangpol Karena sedang berada di luar nunukan.
Discuss dimulai jam 09.20 dibuka oleh bapak
kankemenag
A. Kondisi keagamaan
1. Kankemenag.
Kondisi keagamaan di kab. Nunukan tidak Ada masalah, aman dan damai. Diantara
pemeluk Agama hidup harmonis dan toleransinya baik.
Permasalahan :
- TKI
yang Bekerja di Tawaw yang mendaftar Haji di Nunukan banyak yang memiliki KTP
Ganda, perbedaan nama Antara nama yang tercantum di paspor dan nama yang
tercantum di KTP.
- Pendaftar
haji tidak mempunyai akte lahir, akte nikah, pasort ditahan majikan di Tawaw
2. Penyuluh
:
- Tidak
Ada gesekan antar umat Beragama
- Fasilitas
yang mendukung untuk pembinaan umat sangat kurang, seperti perpustakaan yang
berisi Buku keagamaan.
- Penyuluh
baru Bergerak pada level menengah kebawah, belum menyentuh sampai level atas
Karena SDM belum memadai.
- Majelis
taklim Ada, binaan desa belum Ada, madrasah diniyah belum banyak.
- Ada
organisasi tertentu yang mengirim anggotanya untuk pembinaan umat, diantaranya
yayasan Qalbussalim, muhammadiyah bekerjasama Dengan Dewan Dakwah Islamiyah dan
Bimas Islam, Al-Khairat mengirim guru-guru di sekolah
- Pembinaan
muallaf dengan membentuk majlis taklim Husnul Khatimah 3 x dalam seminggu.
3. Imigrasi
Ada 3 macam dokumen yang biasa dimiliki penduduk
Nunukan, khususnya yang berada di daerah perbatasan seperti di sebatik dan di
Lumbis: IC (identity card) yaitu WNI yang mempunyai KTP malaysia karena ada
family atau orang Malaysia yang menjadi penjamin, KTP tanda pengenal WNI, PLB
(Pos Lintas Batas) semacam paspor untuk izin masuk keluar Tawaw untuk bekerja
atau berbelanja kebutuhan harian masyarakat perbatasan. PLB ini diterbitkan
oleh kantor imigrasi nunukan dan di Pos perbatasan.
Permasalahan pada
pembuatan paspor haji.
- Permasalahan
terletak pada perbedaan antara nama pada waktu pendaftaran di kankemenag dan
paspor yang sudah dimiliki calon haji. Karena kebanyakan yang bermasalah adalah
para TKI di Tawaw yang telah memiliki paspor berbeda nama dengan KTP yang
mereka pergunakan untuk mendaftar haji.
- Pembuatan
paspor haji sudah menggunakan system online, begitu juga E-KTP. Sehingga
apabila nama dalam passport berbeda dengan yang tercantum dalam KTP, system
secara otomatis menolak. Sementara pembuatan passport haji ada deadline
waktunya.
Usulan agar sebelum mendaftar haji sudah membuat
paspor lebih dahulu sehigga peryaratan haji mengikuti data yang ada di paspor.
4. Dispencapil
(Dinas Kependudukan dan pencatatan sipil)
- Untuk
pencatatan perkawinan bagi warga nunukan non muslim, dengan menggunakan system
jemput bola 2 x pertahun per kecamatan, terutama di wilayah 3 karena penduduk
di wilayah 3 sulit ke kota yang membutuhkan banyak biaya karena harrus
menggunakan pesawat kecil. Biaya dari lumbis ke kota salong bias mencapai 7 jt
rupiah, belum lagi harus meneruskan perjalanan menuju nunukan. Nunukan terdiri
dari 3 wilayah, wilayah 1 di pulau nunukan terdiri dari kecamatan nunukan,
nunukan selatan; wilayah 2 di pulau sebatik berbatasan dengan Malaysia terdiri
dari sebatik barat, sebatik timur, sebatik utara, sebatik tengah; Wilayah 3
menyatu dengan pulau Kalimantan terdiri dari krayan, sebuku, sembakung, Tulin
Onsay, Lumbis, Lumbis Ogong. Untuk wilayah 3 sangat sulit transportasi dan alat
komunikasi sehingga menggunakan telex.
- Syarat
pencatatan perkawinan bagi non muslim harus ada surat keterangan dari gereja.
B. Pengaruh budaya, social, ekonomi Negara
tetangga terhadap Indonesia
1. Fashion,
anak-anak TKI yang belajar di sekolah Indonesia menggunakan pakaian seperti
pakaian Malaysia (fitrieni)
2. Tarian
Jepen merupakan akulturasi dari daerah tidung (fitrieni)
3. Pilihan
produk Malaysia. Misalnya ada 2 produk sama, 1 produk Indonesia dn 1 lagi
produk Indonesia, masyarakat lebih memilih produk Malaysia. Alasannya bisa
karena kualitas lebih bagus, atau bias juga karena lebih bergengsi. Produk
Malaysia yang banyak jadi pilihan masyarakat seperti minyak goring, gula pasir,
milo, tong ges (gas elpiji). Daging kemasan Rp. 65.000.kg. Daging tersebut
merupakan daging impor dari Negara lain ke Malaysia, kemudian dipilih yang
bagus oleh Malaysia, sisanya yang jelek dikirim ke nunukan. (Pak
Rudi)
FGD sessi 2 (14.00 – 16.00)
Peserta yang hadir :
1. Ketua
FKUB (Bapak H. Hermansah)
2. Perwakilan
dari Muhammadiyah (Bapak H. Usman dan Bapak H. Halisa)
3. Perwakilan
dari gereja Katolik (Victor)
4. Ketua
GOW (Gabungan Organisasi Wanita) ibu Suarni
A. Kondisi
Keagamaan
1. Ketua
FKUB (H. Hermansyah)
- Tugas
FKUB
o Melakukan
dialog dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat
o Menampung
aspirasi ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat
o Menyalurkan
aspirasi ormas keagamaan dan masyarakat dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan
kebijakan bupati
o Melakukan
sosialisasi peraturan perundang-undangan dan kebijakan dibidang keagamaan yang
berkaitan dengan kerukunan umat beragama dan pemberdayaan masyarakat
o Memberikan
rekomendasi tertulis atas permohonan pendirian rumah ibadat.
- Kerukunan
umat beragama di Nunukan aman, damai, tidak ada gesekan karena didukung oleh
pemerintah, adat, dan masyarakat.
- Upaya-upaya
FKUB dalam rangka mengupayakan keharmonisan antar umat beragama antara lain :
o Memberikan
pemahaman kepada masyarakat 1 kali pertemuan setiap 3 bulan
o Selalu
mengingatkan tokoh agama agar menyampaikan kepada umatnya tentang pentingnya
kerukunan beragama
o Melaporkan
permasalahan yang ada kepada aparat
o Himbauan
kepada tokoh-tokoh agama untuk mengadakan dialog di tingkat kecamatan sampai
desa
o Doa
lintas agama dalam rangka menghadapi pemilu damai
o Menjalin
hubungan dengan Negara tetangga, kunjungan ke kinabalu. Bangga menjadi bangsa
Indonesia yang bias bergandeng tangan antar agama yang ada di Indonesia.
- Untuk
daerah perbatasan,khususnya di Nunukan tidak berlaku aturan 90 – 60 % setuju
pendirian rumah ibadah, karena penduduk di nunukan tidak sebanyak di pulau
jawa.
- Perbandingan
umat Islam dan non muslim sekitar 50 % - 50 %. Di Krayan mayoritas penduduk
beragama Kristen, sementara di sebatik mayoritas penduduk muslim. Konghuchu
sekitar 35 orang tapi memiliki klenteng yang besar. Kristen memiliki banyak
sekte, masing-masing sekte mempunyai jamaah sendiri dan harus memiliki tempat
ibadah sendiri.
2. Perwakilan
Gereja Katolik (Viktor)
- Pihak
gereja sulit dalam mendata secara pasti jumlah jamaat Katolik yang kebanyakan
berasal dari Flores. Karena Nunukan sebagai tempat transit mereka ke Malaysia.
Jumlah jamaat tahun 2013 sekitar 7000 – 8000 jamaat.
- Wilayah
pelayanan
o Nunukan
terdiri 1 gereja pusat dan 4 kapel (gereja kecil)
o Di
Pulau sebatik terdapat di desa Lordes
o Krayan
induk
- Jumlah
pelayan 2 pastor
- Pembinaan
yang ada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar